Jumat, 01 Februari 2013

AZAB DAN SIKSA UNTUK SEORANG PEMBUNUH (Misteri Kuburan yang Terbakar)

Penulis : TRIA B. SANTOSO

Kisah mistis ini merupakan kisah nyata yang terjadi beberapa puluh tahun silam di sebuah desa pinggiran di wilayah Pantai Utara Banten. Untuk menghormati para pelaku peristiwa, kami sengaja telah menyamarkan mereka....

Hampir setahun ini Yudhis, sahabatku hanya mampu berbaring menyedihkan di tempat tidur. Sisa hidupnya sepertinya hanya akan dia habiskan dengan erangan kesakitan yang keluar dari mulutnya yang pencong, dan penuh luka menjijikan.
Bahkan luka iyu juga menjalar di sekujur tubuhnya.
Bau anyir sangat menjijikkan menebar ke seluruh ruangan kamar tidur Yudhis. Dia hanya berteman kepedihan serta penderitaan yang seperti tak berujung.
Nyaris tak ada yang sudi mendekati Yudhis, kecuali hanya aku yang sesekali datang membawakan makanan dan minuman untuknya. Selebihnya, aku sendiri sangat jijik mendekatinya.
"Kau taruh saja makanan itu di depan pintu kamarku, Ilham! Biar nanti aku sendiri yang mengambilnya," kata Yudhis suatu ketika. Sepertinya dia pun sadar bahwa aku hanya berpura-pura tidak jijik melihat keadaannya.
Hidup sendiri penuh siksaan lahir bathin membuat Yudhis hanya bisa meratap dan menyesali nasibnya. Mungkin dia sadar penyebab semua ini, tapi mungkin juga tidak.
Aneh, kian hari tubuhnya dipenuhi koreng bernanah yang tak henti- hentinya merembeskan darah seperti keringat. Tentu saja sakit dan amat perih tiada terkira.
Isteri yang dia harapkan akan mampu mengurus penderitaannya telah berpulang mendahuluinya. Begitu juga anak. Dari ketiga kelahiran bayinya, tak seorangpun diberi umur panjang lebih dari setahun. Mungkin ini hukum karma. Hanya para tetangga yang iba saja yang selama ini membantunya. Itupun kalau dia sudah berteriak- teriak meminta tolong baru ada yang menyambanginya.
"Aku ingin mati, Ilham! Tapi mengapa Tuha tak juga mencabut nyawaku?" sesal Yudhis dengan tubuh gemetar menahan sakit yang terus menurus.
"Sabarlah, Yud! Tuhan tidak akan memberikan cobaan melibihi kekuatan yang kita miliki," hiburku.
Dengan sengit dia membalasnya, "Sudah ribuan kali aku mendengar kata-kata itu. Tapi coba kau lihat sendiri bagaimana keadaanku? Penyakit keparat ini tak pernah berhenti menyiksaku."
Aku hanya terdiam, merasakan betapa hancurnya perasaan sahabat yang kukenal beberapa puluh tahun silam itu.
Memang, sudah tak terhitung uang yang Yudhis keluarkan untuk mengobati sakitnya. Dia telah berobat mulai dari dokter sampai orang pintar, yang tak terhitung jumlahnya, hingga meludeskan semua harta bendanya. Menurut analis medis, Yudhistira menderita sakit gula yang sudah sangat parah hingga dokterpun angkat tangan. Paranormalpun geleng-geleng kepala, tak sanggup mengobatinya.
Tidak sampai disitu saja penderitaannya. Lewat teriakan keras, mulutnya menganga lebar dan mata melotot seolah ingin loncat dari kelopaknya. Seketika itu nyawa Yudhistira lepas seperti menahan sakit yang amat sangat. Aku tak kuasa menahan tangis melihat proses kematiannya yang sangat tragis itu. Tapi, itulah pilihan yang diinginkan oleh Yudhis. Dia telah pasrah melawan sakitnya, dan dia ingin segera mati.
Tapi, penderitaan Yudhis rupanya belum lagi sirna. Saat jenazahnya akan dimakamkan terjadi peristiwa yang sangat heboh. Hari itu, ketika jasad Yudhistira yang amis terbungkus kain kafan akan diturunkan ke liang lahat, entah kenapa tiba-tiba tubuh kaku itu seperti sangat berat ratusan kilo, sehingga menimpa dua orang di bawahnya. Begitu pula yang di atas ikut terjerembab ke lubang kubur yang sempit. Oleh karena itu akhirnya jasad Yudhis terinjak-injak oleh para penguburnya sendiri.
Aneh, padahal tubuh Yudhis kurus kering tinggal kulit pembalut tulang. Tak satupun para pengubur dan pelayat mengetahui penyebab apa yang terjadi dengan jasad itu. Setahu mereka, semasa hidup dan sebelum penyakit terkutuk itu menyiksanya Yudhistira adalah orang yang baik dan pemurah.
Tujuh hari setelah kematian Yudhistira yang menyedihkan itu, secara tak sengaja Ibu Hanna, tetanggaku melihat keanehan di sekitar makam Yudhistira yang kebetulan terletak di pinggir areal makam dekat jalan umum yang banyak di lalaui orang. Sebagai penjual kue basah, Ibu Hanna setiap hari memang melewati jalan itu. Berangkat subuh pulang siang dari pasar di kota Kecamatan. Ini dia lakukan demi membantu ekonomi keluarga karena sang suami hanya sebagai buruh tani yang tak tentu penghasilannya.
Pagi menjelang siang itu Ibu Hanna pulang sendiri dari pasar karena dagangannya paling duluan habis terjual dibanding sesama penjual lainnya. Namun, ketika sampai di sebarang TPU, Ibu Hanna berhenti sejenak mengamati sekitar makam Yudhistira yang nampak aneh.
Entah mengapa, pohon-pohon di sekitar makam itu nampak layu dan mati. Bahkan dua pohon Kamboja cukup besar di samping makam seperti layu dan sebagian daunnya jatuh berguguran, kering.
"Aneh, kenapa pohon-pohon di sekitar makam itu mati kering?" batin
Ibu Hanna. Dia menjadi takut dan segera berlalu pulang. Sesampai di rumah Ibu Hanna mengadukan hal ini kepada suaminya, Pak Darto.
"Pak, aku heran kenapa pohon- pohon di dekat makan Pak Yudhis itu pada mati. Sekarang kan musin hujan, di tempat lain tak apa-apa," kata Ibu Hanna.
"Itukan wajar saja, tak perlu dipikirkan. Ya, mungkin maunya pohon itu mati, seperti juga si Yudhistira itu. Semua yang ada di dunia ini kan pasti mati, Bu!" jawab Pak darto, sekenanya.
*** Setelah melihat keganjilan itu, Ibu Hanna kerap kali mengalami mimpi yang sangat aneh. Beginilah cerita dalam mimpi yang berkali-kali hadir dalam tidurnya itu....
Pagi buta itu dia baru saja pulang dari pasar. Ketika lewat di dekat pemakanan, wanita yang agak tambun ini berlari sekuat tenaga di tengah hujan badai dan guntur menakutkan. Beberapa kali dia terjatuh. Dia juga menjerit-jerit meminta tolong karena dikejar mahluk-mahluk kecil seperti bocah dengan tampang beringas dan membawa cambuk yang terbuat dari api yang membara. Mahluk-mahluk kecil berjumlah belasan itu seolah menjadikan Ibu Hanna sebagai buruannya.
Aneh, ketika berlari tiba-tiba Ibu Hanna melihat sebuah pohon aneh yang akarnya berada di atas, sedang daunya di bawah. Setengah putus asa Bu Hanna berlindung di balik tembok pagar pemakaman itu. Aneh,
dia melihat makhluk-makhluk kecil itu beramai-ramai menyerang pohon terbalik dengan cemetinya. Api dari cemeti-cemeti itu membakar hingga daun-daun pohon terbalik itu hancur menjadi api.
Bu Hanna tak menghiraukan keadaan dirinya. Namun yang membuatnya ngeri yaitu ternyata bocah-bocah aneh itu tak mengeroyok dirinya, melainkan pohon terbalik itu.
Anehnya laig, ternyata pohon itu menjerit-jerit menahan sakit dan memohon ampun seolah hidup seperti manusia. Sebagian daun itu mulai hancur menjadi api. Sedangkan batangnya berlumuran darah. Yang lebih mengejutkan lagi, suara jeritan itu seperti sudah dikenal Ibu Hanna. Ya, itu suara erangan tetangganya, Yudhistira.
Menyadari hal itu, Ibu Hanna ikut menjerit-jerit. Dia baru sadar ketika sebuah tepukan di pipinya mendarat yang tak lain tamparan suaminya. Ibu Hanna terbangun dengan nafas terengah-engah dan peluh membasahi badannya....
Begitulah mimipi aneh yang dialami oleh Bu Hanna selama beberapa malam. Dia menceritakan semua keanehan yang dialaminya itu padaku. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi, aku mengajak Ibu Hanna ke rumah Kyai Kodir, tokoh tertua di desaku sekaligus ulama yang tempo hari memimpin penguburan Yudhistira.
"Saya cuma mau tanya, sebenarnya ada apa dengan makam Yudhistira, juga mimpi saya itu, Pak Kyai?" kata Ibu Hanna setelah menceritakan semua yang dialaminya itu.
"Dosa apa sebenarnya yang ditanggung Yudhistra hingga keadaannya seperti itu, Pak Kyai?" imbuhku.
Kyai Kodir hanya tersenyum kecil. Namun wajahnya menampakkan kegelisahan.
"Soal dosa, itu urusan Allah dan umatnya itu sendiri. Aku tak tahu apa yang terjadi dengan Yudhistira. Soal pohon-pohon yang mati itu...aku juga sudah dengar. Ya sudah, kau pulang saja dulu. Jangan dipikirkan. Yang penting, rajin sholat dan bacalah wiridan yang aku berikan padamu!" jawab Kyai Kodir, bijak.
Ibu Hanna pulang lebih dulu, sedang aku tetap bertahan di rumah Kyai Kodir. Sepulang Ibu Hanna, Kyai Kodir tak urung gelisah juga. Rupanya, tanpa sepengetahuan siapapun dia sendiri tiga malam berturut-turut didatangi arwah Yudhistira yang nampak tersiksa minta agar kematiannya disempurnakan. Anehnya lagi dalam pertemuan di alam maya itu Kyai Kodir juga melihat wajah seorang perempuan yang tak dikenalnya. Maka diam-diam pula dia mulai menyelidiki dan berdzikir memohon petunjukNya. Dia ingin mengetahui ada apa dengan mendiang Yudhistira.
Seminggu berlalu, ternyata petunjuk Allah itupun datang. Tanpa disangka rumah Kyai Kodir kedatangan tiga orang tamu yaitu Pak Barnas, Ketua RW di kampungku, dan seorang perempuan setengah baya berdandan agak menor ditemani seorang anak berusia sembilan tahunan. Yang membuat Kyai Kodir sekaligus aku yang juga hadir di sana terkejut, perempuan menor itu menurut pengakuan Kyai Kodir ternyata raut wajahnya sama dengan
yang hadir dalam mimpi yang dialami
sang Kyai selama beberapa malam.
Ya, perempuan itu mengaku sebagai isteri muda Yudhistira. Dia menyebut namanya Lisa. Sebelumnya, Lisa datang ke rumah Pak Barnas selaku RW dengan tujuan ingin memastikan berita kematian Yudhistira, sekaligus mengurus prihal hak waris atas tanah mendiang Yudhistira. Menurt Lisa, anak kecil yang bersamanya itu adalah anak almarhum.
"Lalu...kenapa Pak Barnas datang ke tempatku. Apa yang bisa saya bantu?" tanya Kyai Kodir.
"Maaf, Pak Kyai. Kedatangan saya ini sebenarnya hanya ingin tahu silsilah Yudhistira, mengingat Pak Kyai adalah orang tertua di desa ini. Barangkali Pak Kyai mengetahui siapa sebenarnya pemilik warisan yang sah atas rumah dan tanah mendiang itu," ujar Pak Barnas. Sebidang tanah seluas sekitar 300 meter persegi yang di atasnya berdiri sebuah rumah kecil permanen memang satu-satunya harta peninggalan Yudhistira.
Kyai Kodir geleng-geleng kepala. "Akupun tak tahu keluarga Yudhistira sebenarnya. Yang saya tahu dia menetap di desa ini sudah puluhan tahun dan memiliki isteri tanpa anak. Itu saja keluarganya, dan sekarang aku tak tahu lagi keluarganya yang lain."
"Barang kali Mbak Lisa ini mengetahuinya?" tanyaku, coba menjernihkan suasana.
Yang ditanya justru menangis pilu, hingga membingungkan kami semua. Lalu dengan sesenggukan Lisa bercerita panjang lebar mengenai Yudhistira.
"Alarhum sesungguhnya punya dua isteri sah. Yang satu tinggal di desa ini dan yang satu adalah di Lampung.
Yang di Lampung itu adalah saya sendiri. Saya awal mulanya hanyalah seorang pelacur langganan Mas Yudhis. Ketika saya diajak hidup serumah saya menurut dengan harapan dia mau mengawini saya. Dan ternyata dia menyanggupinya, bahkan berjanji akan menceraikan isterinya dan memberikan harta warisan kepada saya. Sebab saat itu saya sudah mengandung anak ini."
Lisa mengelus-elus kepala bocah di sampingnya. Lalu ia kembali melanjutkan ceritanya, "Setelah kandungan saya berumur lima bulan, saya baru tahu pekerjaan Mas Yudhis yang sebenarnya, hingga membuat saya diam-diam justru menjauhinya karena takut kualat. Ternyata almarhum itu bisa hidup enak dari....dari...membunuh banyak orang. Ya, dia adalah seorang pembunuh bayaran."
Cerita Lisa benar-benar menyentakkan kami. Sungguh sulit bagi kami untuk mrempercayainya.
Ketika kami berada dalam kebingungan, perempuan itu kembali melanjutkan kisahnya....
"Mas Yudhis itu sering menerima pesanan membunuh orang. Biasanya itu pesanan cukong- cukong kaya dari kota yang kebetulan mempunyai musuh. Menurut pengakuan almarhum, dia sudah dua belas kali membunuh, bahkan ada yang dipenggal dan diambil kepalanya. Begitu saya tahu siapa sebenarnya Almarhum, saya berusaha menghindar dan bersembunyi. Sejak itu, saya tak tahu lagi kabar Mas Yudhis hingga lahir anak saya ini. Begitu saya dengar dia sudah meninggal, saya baru berani kelaur dan bermaksud menagih ucapannya dulu. Tapi...tapi saya tak tahu siapa kini yang harus saya tagih. Saya sudah berhenti jadi pelacur dan ingin hidup layak dengan anak saya yang juga anak Mas Yudhis ini. Sebab kami sudah tak punya apa-apa lagi."
Aku, Kyai Kodir dan Pak Barnas kembali tercengang mendengar cerita perempuan bernama Lisa itu. Kami seolah tak percaya akan ucapannya. Kami juga hampir tak percaya dengan kebejatan mendiang Yudhistira. Namun aku sadar kalau selama ini mendiang memang penuh rahasia. Misalkan saja dia sering pergi meninggalkan rumah untuk waktu yang lama, lalu ketika datang selalu membawa penghasilan dalam jumlah besar.
"Setahu saya almarhum juga memiliki
jimat yang tak mempan dibacok atau ditembak. Jimat itu katanya sudah dipendam di dalam rumahnya saat dia sakit parah," cetusku.
Kini terbukalah misteri Yudhistra. Dia ternyata menyimpan riwayat kelam yang hanya pantas dilakukan oleh Iblis. Dan kini terkuaklah apa yang sedang dijalani Yudhistira di alam kuburnya. Mungkin di sana dia sedang meraung-raung menerima siksa kubur yang amat pedih hingga keadaan sekitar makamnya pun nampak seperti terbakar oleh bias panasnya api alam kubur....belum lagi pertanggungjawabannya di hari kiamat kelak.

Kisah dahsyatnya siksa di alam kubur

Abul-Laits meriwayatkan dengan
sanadnya dari Albaraa' bin Aazib
r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad
s.a.w keluar menghantar jenazah
seorang sahabat Anshar, maka
ketika sampai kekubur dan
belum dimasukkan dalam lahad,
Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya
diam menundukkan kepala
bagaikan ada burung diatas
kepala kami, sedang Nabi
Muhammad s.a.w mengorek-
ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia
mengangkat kepala sambil
bersabda: "Berlindunglah kamu kepada
Allah dari siksaan kubur.". Nabi
Muhammad s.a.w mengulangi
sebanyak 3 kali." Lalu Nabi
Muhammad s.a.w bersabda:
"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan
menghadapi akhirat (akan mati),
turun padanya malaikat yang
putih-putih wajahnya bagaikan
matahari, membawa kafan dari
syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata
mengelilinginya, kemudian
datang malaikulmaut dan duduk
didekat kepalanya dan
memanggil: "Wahai roh yang tenang baik,
keluarlah menuju pengampunan
Allah dan ridhaNya."
Nabi Muhammad s.a.w bersabda
lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir
bagaikan titisan dari mulut kendi
tempat air, maka langsung
diterima dan langsung
dimasukkan dalam kafan dan
dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum
diatasbumi, lalu dibawa naik,
maka tidak melalui rombongan
malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?"
Dijawab: "Roh fulan bin fulan
sehingga sampai kelangit, dan
disana dibukakan pintu langit
dan disambut oleh penduduknya
dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa
naik kelangit yang atas hingga
sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah
suratnya di illiyyin. Kemudian
dikembalikan ia kebumi, sebab
daripadanya Kami jadikan, dan
didalamnya Aku kembalikan dan
daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh kejasad
dalam kubur, kemudian datang
kepadanya dua Malaikat untuk
bertanya: "Siapa Tuhanmu?"
Maka dijawab: Allah Tuhanku.
Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab:
"Agamaku Islam" Ditanya lagi:
"Bagaimana pendapatmu
terhadap orang yang diutuskan
ditengahtengah kamu?" Dijawab:
"Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu
mengetahui itu?" Maka dijawab:
"Saya membaca kitab Allah lalu
percaya dan membenarkannya"
Maka terdengar suara: "Benar
hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta
pakaian syurga dan bukakan
untuknya pintu yang menuju
kesyurga, supaya ia mendapat
bau syurga dan hawa syurga, lalu
luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata." Kemudian datang kepadanya
seorang yang bagus wajahnya
dan harum baunya sambil
berkata:
"Terimalah kabar gembira, ini
saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?"
Jawabnya: "Saya
amalmu yang baik." Lalu ia
berkata: Ya Tuhan, segerakan
hari kiamat
supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan
kawanku." Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
"Adapun hamba yang kafir, jika
akan meninggal dunia dan
menghadapi akihirat, maka turun
kepadanya Malaikat dari langit
yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk
dimukanya sepanjang
pandangan mata, kemudian
datang Malaikulmaut dan duduk
disamping kepalanya lalu
berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah
menuju murka Allah." Maka
tersebar
disemua anggota badannya,
maka dicabut rohnya bagaikan
mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat
dan ototnya, lalu diterima akan
dimasukkan dalam kain hitam,
dan dibawa dengan bau yang
sangat busuk bagaikan bangkai,
dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan
ditanya: "Roh siapakah yang
jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan."
dengan sebutan yang amat jelek
sehingga sampai dilangit dunia,
maka minta dibuka, tetapi tidak
dibuka untuknya. Kemudian Nabi
Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus
samaa'i, wala yad khuluunal
jannata hatta yalijal jamalu fisamil
khiyaath." (Yang Bermaksud)
"Tidak dibukakan bagi mereka
itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga
unta dapat masuk dalam lubang
jarum."
Kemudian diperintahkan:
"Tulislah orang itu dalam sijjin."
Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana
ayat "Waman yusyrik billahi
fakaan nama khorro minassama'i
fatakh thofuhuth thairu au tahwi
bihirrihu fimakaanin sahiiq."
(Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka
bagaikan jatuh dari langit lalu
disambar helang atau
dilemparkan oleh angin kedalam
jurang yang curam."
Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur,
lalu didatangi oleh dua Malaikat
yang mendudukkannya lalu
bertanya: ""Siapa Tuhanmu?"
Maka dijawab: "Saya tidak tahu".
Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu"
Ditanya lagi: "Bagaimana
pendapatmu terhadap orang
yang diutuskan ditengah-tengah
kamu?" Dijawab: "Saya tidak
tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu
mengetahui itu?" Maka dijawab:
"Saya tidak
tahu" Maka terdengar suara
seruan dari langit: "Dusta
hambaku, hamparkan untuknya dari
neraka dan bukakan baginya
pintu neraka,
maka terasa olehnya panas hawa
neraka, dan disempitkan
kuburnya sehingga terhimpit dan rosak
tulang-tulang rusuknya,
kemudian datang kepadanya
seorang yang buruk wajahnya
dan busuk baunya sambil
berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat
yang telah diperingatkan oleh
Allah kepadamu." Lalu ia
bertanya:
"Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku
amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan
percepatkan kiamat, ya Tuhan
jangan
percepatkan kiamat."
Abul-Laits dengan sanadnya
meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad
s.a.w bersabda: "Seorang
mukmin jika sakaratulmaut
didatangi oleh Malaikat dengan
membawa sutera yang berisi
masik (kasturi) dan tangkai- tangkai bunga, lalu dicabut
rohnya bagaikan mengambil
rambut didalam adunan sambil
dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul
muth ma'innatur ji'i ila robbiki
rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang
tenang, kembalilah kepada
Tuhanmu dengan perasaan rela
dan diridhoi. Kembalilah dengan
rahmat dan keridhoan Allah."
Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan
bunga-bunga itu lalu dilipat
dengan sutera dan dibawa
keilliyyin. Adapun orang kafir jika
sakaratulmaut didatangi oelh
Malaikat yang membawa kain bulu yang
didalamnya ada api, maka
dicabut rohnya dengan
kekerasan sambil
dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah
menuju murka
Tuhammu ketempat yang rendah
hina dan siksaNya, maka bila
telah
keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti
sesuatu
yang mendidih kemudian dilipat
dan dibawa kesijjin."
Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan
dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan
dikubur maka diperluaskan
kuburnya itu hingga 70 hasta
dan ditaburkan padanya bunga-
bunga dan dihamparkan sutera,
dan bila ia hafal sedikit dari al- quran sukup untuk
penerangannya jika tidak maka
Allah s.w.t. memberikan
kepadanya nur cahaya
penerangan yang menyerupai
penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan
pengantin baru, jika tidur maka
tidak ada yang berani
membangunkan kecuali
kekasihnya sendiri, maka ia
bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan
belum puas.
Adapun orang kafir maka akan
dipersempit kuburnya sehingga
menghancurkan tulang rusuknya
dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular
segemuk leher unta, maka
makan dagingnya sehingga
habis dan sisa tulang semata-
mata, lalu dikirim kepadanya
Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu
dengan membawa puntung dari
besi yang langsung
dipukulkannya, sedang Malaikat
itu tidak mendengar suara
jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak
dikasihaninya, selain itu lalu
dihidangkan siksa neraka itu tiap
pagi dan petang."
Abu-Laits berkata: "Siapa yang
ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan
meninggalkan empat yaitu: 1. Menjaga sembahyang lima
waktu
2. Banyak bersedekah
3. Banyak membaca al-quran
4. Memperbanyak bertasbih
(membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha
illallah wallahu akbar, walahaula
wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat
menerangi kubur dan
meluaskannya. Adapun empat yang harus
ditinggalkan ialah:
1. Dusta
2. Kianat
3. Adu-adu
4. Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah
bersabda: "Bersih-bersihlah
kamu daripada kencing, sebab
umumnya siksa kubur itu kerana
kencing. (Yakni hendaklah
dicuci kemaluan sebersih- bersihnya.)
Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
"Innallahha ta'ala kariha lakum
arba'a: Al'abatsu fishsholaati,
wallagh wu filqira'ati, warrafatsu
fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud)
Sesungguhnya Allah tidak suka
padamu empat, main-main dalam
sembahyang dan lahgu (tidak
hirau), dalam bacaan quran dan
berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."
Muhammad bin Assammaak
ketika melihat kubur berkata:
"Kamu jangan tertipu kerana
tenangnya dan diamnya
kuburkubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah
bingung didalamnya, dan jangan
tertipu kerana ratanya kubur ini,
maka alangkah jauh berbeza
antara yang satu pada yang lain
didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal
memperbanyak ingat pada kubur
sebelum masuk kedalamnya."
Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa
yang sering (banyak)
memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari
kebun-kebun syurga, dan siapa
yang melupakannya maka akan
mendapatkannya jurang dari
jurang-jurang api neraka." Ali bin Abi Thalib r.a. berkata
dalam khutbahnya: "Hai hamba
Allah, berhati-hatilah kamu dari
maut yang tidak dapat dihindari,
jika kamu berada ditempat, ia
datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan
terpegang juga, maut terikat
selalu diubunubunmu, maka
carilah jalan selamat, carilah jalan
selamat dan segerasegera, sebab
dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur,
ingatlah bahawa kubur itu
adakalanya kebun dari kebun-
kebun syurga atau jurang dari
jurang-jurang neraka dan kubur
itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap,
akulah tempat sendirian, akulah
rumah ulat-ulat." Ingatlah sesudah itu ada hari
(saat) yang lebih ngeri, hari
dimana anak kecil segera
beruban dan orang tua bagaikan
orang
mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya
dan wanita
yang bunting menggugurkan
kandungannya dan kau akan
melihat
orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk
khamar, hanya siksa Allah s.w.t.
yang sangat ngeri dan dahsyat.
Ingatlah bahawa sesudah itu ada
api neraka yang sangat
panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya
darah
bercampur nanah, tidak ada
rahmat Allah s.w.t. disana. Maka
kaum
muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada
syurga yang luasnya selebar
langit dan bumi, tersedia untuk
orangorang yang takwa. Semoga
Allah s.w.t. melindungi kami dari
siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam
darunna'iem (Syurga yang serba
kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata:
"Saya telah mendapat
keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia
berkata: "Segerakan aku.", dan
bila telah dimasukkan dalam
lahad
(kubur), bumi berkata
kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas
punggungku, dan kini lebih
sayang kepadamu." Dan bila
orang kafir
mati lalu diangkat mayatnya, ia
berkata: "Kembalikan aku." dan bila
diletakkan didalam lahadnya,
bumi berkata: "Aku sangat benci
kepadamu ketika kau diatas
punggungku, dan kini aku lebih
benci lagi kepadamu."
Usman bin Affan r.a. ketika
berhenti diatas kubur, ia
menangis, maka ditegur: "Engkau
jika menyebut syurga dan neraka
tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?"
Jawabnya: "Nabi Muhammad
s.a.w pernah bersabda: "Alqabru
awwalu manazilil akhirah, fa in
naja minhu fama ba'dahu aisaru
minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu
minhu." (Yang
bermaksud)"Kubur itu pertama
tempat yang menuju akhirat,
maka bila selamat dalam kubur,
maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat
dalam kubur maka yang
dibelakangnya lebih berat
daripadanya."
Abdul-Hamid bin Mahmud
Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a.,
tiba-tiba datang kepadanya
beberapa orang dan berkata:
"Kami rombongan haji dan
bersama kami ini ada seorang
yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati,
maka kami siapkan segala
keperluannya, dan ketika
menggali kubur untuknya, tiba-
tiba ada ular sebesar lahad, maka
kami tinggalkan dan menggali lain
tempat juga ada ular, maka kami
biarkan dan kami menggali lain
tempat juga kami dapatkan ular,
maka kami biarkan dan kini kami
bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami
perbuat tehadap mayat itu?" Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari
amal perbuatannya sendiri, lebih
baik kamu kubur sajan demi
Allah andaikan kamu galikan
bumi ini semua niscaya akan
kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan
menguburkan mayat itu didalam
salah satu kubur yang sudah
digali itu dan ketika mereka
kembali kedaerahnya mereka
pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-
barangnya sambil bertanya
kepada isterinya apakah amal
perbuatan yang dilakukan oelh
suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa
menjual gandum dalam karung,
lalu dia mengambil sekadar
untuk makanannya sehari, dan
menaruh tangkaitangkai gandum
itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."
Abul-Laits berkata: "Berita ini
menunjukkan bahawa kianat itu
salah satu sebab siksaan kubur
dan apa yang mereka lihat itu
sebagai peringatan jangan sampai kianat."
Ada keterangan bahawa bumi ini
tiap hari berseru sampai lima kali
dengan berkata: 1. Hai anak Adam, anda berjalan
diatas punggungku dan
kembalimu didalam perutku.
2. Hai anak Adam, anda makan
berbagai macam diatas
punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
3. Hai anak Adam, anda tertawa
diatas punggungku, dan akan
menangis didalam perutku.
4. Hai anak Adam, anda
bergembira diatas punggungku dan akan
berduka didalam perutku.
5. Hai anak Adam, anda berbuat
dosa diatas punggungku, maka
akan tersiksa didalam perutku. Amr bin Dinar berkata: "Ada
seorang penduduk kota
Madinah yang mempunyai
saudara perempuan dihujung
kota, maka
sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan
persiapannya dibawa kekubur,
kemudian setelah selesai
menguburkan dan kembali
pulang kerumah, ia teringat pada
kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia
minta bantuan orang untuk
menggali kubur itu kembali, dan
sesudah digali kubur itu maka
bertemulah dia akan
kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang
membantunya itu: "Tolong aku
ketepi sebentar sebab aku ingin
mengetahui bagaimana keadaan
saudaraku ini." Maka dibuka
sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api,
maka segera ia meratakan kubur
itu dan kembali kepada ibunya
lalu bertanya:
"Bagaimanakah kelakuan
saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau
menanyakan kelakuan
saudaramu, padahal ia telah
mati?" Anaknya tetap meminta
supaya diberitahu tentang amal
perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya
itu biasanya mengakhirkan
sembahyang dari waktunya, juga
cuai dalam kesucian dan diwaktu
malam sering mengintai rumah-
rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka
lalu disampaikan kepada orang
lain sehingga mengadu domba
antara mereka, dan itulah
sebabnya
siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan
kubur haruslah menjauhkan diri
dari sifat namimah (adu domba
diantara tetangga dan orang lain)
supaya selamat dari siksaan
kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat
Munkar Nakier.
Alabarra' bin Aazib r.a. berkata:
"Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
"Seorang mukmin jika ditanya
dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha
illallah wa anna Muhammad
abduhu warasuluhu, maka itulah
yang tersebut dalam firman Allah:
Yutsabbitullahul ladzina aamanu
bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan
orang-orang yang beriman
dengan khalimah yang teguh
dimana hidup didunia dan
diakhirat (yakni khalimah laa
ilaha illallah, Muhammad Rasullullah)
Dan ketetapan itu terjadi dalam
tiga masa iaitu:
1. Ketika melihat Malakulmaut
2. Ketika menghadapi pertanyaan
Mungkar Nakier 3. Ketika menghadapi hisab
dihari kiamat
Dan ketetapan ketika melihat
Malaikulmaut dalam tiga
hal iaitu:
1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah
dalam tauhid sehingga keluar
rohnya dalam Islam
2. Diberi selamat oleh Malaikat
bahawa ia mendapat rahmat
3. Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah
satu
kebun syurga.
Adapun ketetapan ketika hisab
juga dalam tiga perkara
iaitu: 1. Allah s.wt. memberinya ilham
sehingga dapat menjawab segala
pertanyaan dengan benar
2. Mudah dan ringan hisabnya
3. Diampunkan segala dosanya
Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam
empat masa iaitu: 1. Ketika mati
2. Didalam kubur sehingga dapat
menjawab pertanyaan tanpa
gentar atau takut
3. Ketika hisab
4. Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan
kecepatan kilat
Jika ditanya tentang soal kubur
bagaimanakah bentuknya, maka
ulama telah membicarakannya
dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata
pertanyaan itu hanya kepada roh
tanpa jasad dan disaat itu roh
masuk kedalam jasad hanya
sampai didada. Ada pendapat
berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan dan
sebaiknya seorang mempercayai
adanya pertanyaan dalam kubur
tanpa menanyakan dan sibuk
dengan caranya.
Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada
orang menolak adanya soal
Mungkar Nakier dalam kubur,
maka penolakannya dari dua
jalan iaitu: 1. Mereka berkata: "Ia tidak
mungkin menurut perkiraan akal,
sebab menyalahi kebiasaan tabiat
alam."
2. atau mereka berkata: "Tidak
ada dalil yang menguatkan." Pendapat pertama bahawa ia
tidak mungkin dalam akal
kerana menyalahi kebiasaa tabiat
alam. Pendapat ini bererti
menidakkan kenabian dan
mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya
dari manusia biasa dan tabiatnya
mereka sama, tetapi mereka telah
dapat bertemu dengan Malaikat
dan menerima wahyu, bahkan
laut telah terbelah untuk Nabi Musa
a.s., demikian pula tongkatnya
menjadi ular, semua kejadian itu
menyalahi tabiat alam, maka
orang yang menolak semua itu
bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka
hadis-hadis yang diterangkan
sudah cukup untuk menjadi
alasan bagi orang yang akan
mau terima.
Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa man a'rodho an dzikri fa inna
lahu ma'i syatan dhanka wanah
syuruhu yaumal qiyaamati a'ma.
(Yang bermaksud) "Dan siapa
yang mengabaikan peringatanKu
(ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang
sukar (kehidupan sukar ini
ketika menghadapi pertanyaan
dalam kubur)."
Demikian pula ayat: "Yu
tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia
wafil akhirati. (Yang bermaksud)
"Allah akan menetapkan hati
orang-orang mukmin dengan
khalimah yang teguh didunia dan
diakhirat." Abu-Laits meriwayatkan dengan
sanadnya dari Saad bin
Almusayyab dari Umar r.a.
berkata: Nabi Muhammad s.a.w
bersabda:
"Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka
didatangi
oleh dua Malaikat yang menguji
dalam kubur, lalu
mendudukkannya
dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal
sepatu
mereka ketika kembali, lalu
ditanya oleh kedua Malaikat itu:
Siapa
Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab:
Allah tuhanku, dan agamaku
Islam dan Nabiku Nabi
Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah
yang menetapkan kau dalam
khalimah itu, tidurlah dengan
tenang hati. Itulah ertinya Allah
menetapkan mereka dalam
khalimah hak. Adapun orang kafir zalim
maka Allah menyesatkan mereka
dengan tidak memberi petunjuk
taufiq pada mereka, sehingga
ketika ditanya oleh Malaikat:
Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan
siapa Nabimu, maka jawab orang
kafir
atau munafiq: Tidak tahu. Maka
oleh Malaikat dikatakan: Tidak
tahu, maka langsung dipukul sehingga
jeritan suaranya terdengar semua
yang dialam kecuali manusia dan
jin. (Dan andaikan didengar oleh
manusia pasti pingsan)
Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w
bersabda kepada Umar r.a :
"Bagaimanakah kau hai Umar jika
didatangi oleh kedua Malikat
yang akan mengujimu didalam
kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan
siungkeduanya mengguriskan
bumi, sedang rambut keudanya
sampai
ketanah dan suara keduanya
bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang
menyambar?" Umar bertanya: "Ya
Rasullullah, apakah ketika itu aku
cukup sedar sebagaimana
keadaanku sekarang ini?" Nabi
Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika
sedemikian maka saya selesaikan
keduanya dengan izin Allah
s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w
bersabda: "sesungguhnya Umar
seorang yang mendapat taufiq." Abul-Laits berkata: "saya telah
diberitahu oleh Abul- Qasim bin
Abdurrahman bin Muhammad
Asysyabadzi dengan sanadnya
dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Tiada seorang yang mati
melainkan ia mendengkur yang
didengari oleh semua binatang
kecuali manusia, dan andaikata ia
mendengar pasti pingsan, dan
bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik)
berkata: "Segerakanlah aku,
andaikan kamu mengetahui apa
yang didepanku daripada
kebaikan, nescaya kamu akan
menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Jangan
keburu, andaikata kamu
mengtahui apa yang didepan aku
daripada bahaya, nescaya kamu
tidak akan keburu.
Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua
Malaikat yang hitam kebiru-
biruan datang dari arah
kepalanya, maka ditolak oleh
sembahyangnya: Tidak boleh
datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak
tidur kerana takut dari saat yang
seperti ini, lalu datang dari bawah
kakinya, maka ditolak oleh
baktinya pada kedua orang
tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan
tegak kerana ia takut dari saat
seperti ini, lalu datang dari arah
kanannya, maka ditolak oleh
sedekahnya: Tidak boleh datang
dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat
seperti ini, lalu ia datang dari
kirinya maka ditolak oleh
puasanya: Jangan datang dari
arahku, kerana ia biasa lapar dan
haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan
dibangunkan dari tidur, lalu ia
bertanya: Bagaimana
pendapatmu tentang orang yang
membawa ajaran kepadamu itu?
Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab:
Saya bersaksikan bahawa ia
utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat:
Engkau hidup sebagai seorang
mukmin, dan mati juga mukmin.
Lalu
diluaskan kuburnya, dan
dibukakan baginya segala kehormatan yang
dikurniakan Allah kepadanya.
Semoga Allah memberi kita taufiq
dan
dipelihara serta dihindarkan dari
hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari
siksa kubur kerana Nabi
Muhammad s.a.w juga berlindung
kepada Allah dari siksa kubur."
A'isyah r.a. berkata: "Saya
dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga
datang kepadaku seorang
wanita
Yyahudi, minta-minta dan
sesudah saya beri ia berkata:
"Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira
keterangannya itu termasuk
tipuan kaum Yahudi, lalu saya
ceritakan kepada Nabi
Muhammad s.a.w maka Nabi
Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur
itu hak benar, maka seharusnya
seorang muslim berlindung
kepada Allah s.w.t. dari siksa
kubur, dan bersiap sedia untuk
menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia
masih hidup maka Allah s.w.t.
telah memudahkan baginya
segala amal soleh.
Sebaliknya bila ia telah masuk
kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan,
sehingga ia sangat menyesal
sematamata, kerana itu seorang
yang berakal harus berfikir dalam
hal orangorang yang telah mati,
kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin
kalau dapat akan sembahyang
dua rakaat, berzikir dengan
tasbih, tahmid dan tahlil,
sebagaimana ketika didunia,
tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang
masih hidup menghambur-
hamburkan waktu dalam
permainan dan kelalaian semata-
mata.
Saudaraku jagalah dan siap- siapkan harimu, sebab iasebagai
pokok kekayaanmu, maka
mudah bagimu mendapatkan
atau mencari untung laba, sebab
kini dagangan akhirat agak sepi
dan tidak laku, kerana itu rajin- rajinlah kau mengumpulkan
sebanyak mungkin daripadanya,
sebab akan tiba masa dagangan
itu sangat berharga sebab pada
saat itu ia berharga, maka kau
tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon
semoga Allah s.w.t. memberi
taufiq untuk bersiap-siap
menghadapi saat keperluan dan
jangan sampai menjadikan kami
dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia
tetapi tidak diizinkan, juga
semoga Allah s.w.t. memudahkan
atas kami sakaratulmaut, dan
kesukaran kubur, demikian pula
pada semua kaum muslimin dan muslimat.cahyaiman

Kamis, 31 Januari 2013

MATI SURI 2 JAM, MENGAKU MELIHAT ALAM KUBUR, KISAH NYATA

Sri Junjungan Televisi (SJTV) milik
Pemkab Bengkalis menayangkan
siaran langsung wawancara dengan
Iin, ada keanehan yang terjadi. Saat
itulah kepercayaan Riau Pos dan
rekan-rekan media lainnya timbul akan kebenarannya cerita mati suri
ini. Keanehan yang dimaksud adalah,
ketika siaran langsung yang juga
disaksikan oleh masyarakat lewat
layar monitor yang dipasang SJTV itu
usai. Para kru kemudian mematikan
semua LCD yang ada. Namun anehnya LCD tersebut tak mau mati,
justru muncul di layar monitor
sesosok tubuh berpostur besar
seperti laki-laki. Kendati gambar
yang muncul sedikit samar, namun
jelas terlihat sosok itu berambut panjang dan bertanduk. Namun
wajahnya tak kelihatan. Para
wartawan yang hadir di ruang itu
pada ketakutan. Namun sempat
mengambil foto sosok itu. Kru SJTV
ada yang menggigil dan menangis. Foto itu diperlihatkan kepada Iin,
yang waktu itu masih berada di areal
SJTV. Ia mengatakan jika sosok itu
adalah jin dan ia meminta agar foto
yang diambil tersebut untuk dihapus
saja. Namun Riau Pos yang turut sempat mengabadikan gambar itu,
ketika satu jam berikutnya hendak
melihat lagi, ternyata foto itu
terhapus sendiri. Meninggal Dua Jam
Azlina adalah seorang anak yatim
dari keluarga kurang mampu. 3
tahun belakangan ia menderit
penyakit kelenjar hiperteroid
(gondok). Kendati penyakit yang dideritanya sudah akut, Azlina hanya
bisa pasrah, karena ketidakadaaan
biaya berobat. Namun pada Kamis,
24 Agusutus 2006 lalu, atas
kesepakatan sanak keluarga, Azlina
dibawa berobat ke Mahkota Medical Centre (MMC) Melaka. Esok paginya, dokter MMC
memeriksa Azlina. Satu-satunya jalan
untuk penyembuhan adalah dengan
jalan operasi. Namun dokter
mengatakan pula jika operasi baru
dilakukan 3 bulan mendatang, mengingat tekanan darahnya cukup
tinggi. Usai diperiksa, rupanya kondisi
Azlina makin menurun. Sektar pukul
02.00 waktu setempat, alat detak
jantung yang ada di layar monitor
sudah menunjukkan garis lurus,
yang berarti jantungnya sudah tak berdetak lagi. Paman Azlina, Rustam
Effendi yang turut mendampinginya
sudah pasrah, jika ponakan sudah
meninggal. Namun saat ia
menanyakan pada dokter apakah
Azlina benar-benar sudah meninggal, dokter hanya diam.
Namun terus saja melakukan
berbagai upaya termasuk memasang
alat pacu jantung. Kendati sudah tak bernafas, dokter
tetap belum mau memberikan
pernyataan Azlina meninggal. Dan
selama 2 jam terus-menerus
melakukan pacu jantung. Ajaib, tiba-
tiba jantung Azlina berdetak, kendati lemah. Dokterpun buru-buru
membawanya ke ruang ICCU. Selama
2 hari ia di ruang ICCU dalam
keadaan koma. Setelah mendapat perawatan yang
intensif, kondisi Azlina berangsur-
angsur pulih. Dan karena belum bisa
dioperasi, keluarganya pun
membawanya pulang ke Bengkalis. Jumpa Alam Barzah
Riau Pos memang tak tahu persis,
apakah kondisi seperti itu bisa
dikatakan dengan mati suri. Namun
ada cerita di balik tak bernafasnya
Azlina selama 2 jam dan koma selama dua hari itu. Jika disimak
benar-benar cerita yang terkesan
memang tidak dikarang-karang oleh
Azlina itu, setidaknya menyadarkan
kita akan alam lain yang bakal kita
jalani kelak. Menurut Azlina, ia sangat merasakan
saat nyawanya dicabut dari kaki
kanan, sakitnya seperti badan
dikuliti. Ketika arwahnya sudah
berada di alam lain, ia melihat
jasadnya dan pamannya serta dokter di ruang Rumah Sakit. Tak lama
setelah itu ia kemudian dibawa oleh
dua malaikat. Kepada malaikat,
Azlina minta ingin bertemu dengan
ayahnya. Atas permintaan Azlina itu, ia
kemudian dipertemukan dengan
seorang laki-laki muda berparas
ganteng seusia 17 tahun. Kepadanya
dikatakan kalau pria itu adalah
ayahnya. ''Saya tak percaya karena waktu meninggal ayah saya
berumur 54 tahun, tapi melaikat
mengatakan jika itu adalah ayah
saya,'' cerita Azlina. Pada pertemuan di alam gaib itu,
ayahnya menyuruh Azlina untuk
kembali lagi ke dunia, karena belum
waktunya Azlina berada di alam
barzah. Setelah bertemu ayahnya,
cerita Azlina lagi, ia dibawa ke suatu tempat yang di situ ditemuinya
wanita-wanit berjilbab dan jumpa
seribu malaikat. Di tempat itu, ia
didudukkan pada sebuah kursi yang
sangat empuk yang kata Azlina
keempukan kursi itu sebanding dengan 8 busa yang ada di dunia. Saat duduk di kursi empuk itu, di
sebelahnya ada seorang wanita
yang wajahnya mirip wajah Azlina.
''Waktu saya tanya siapa dia, wanita
itu mengatakan jika ia adalah amal
jariyah saya. Bersama wanita dan 2 malaikat, saya terus dibawa melihat-
melihat, dan kali ini saya dibawa ke
suatu tempat penyiksaan. Di tempat
itu, ada 10 orang laki-laki yang
disiksa. Ada yang memakai pakaian
compang-camping , badannya bernanah dan bau busuk, ada yang
memikul besi seberat 100 ton
dengan terbungkuk-bungkuk.
Setelah tanya tanyakan kenapa ia
laki-laki, rupanya ia suka membunuh
dan dukun santet,'' cerita Iin. Terus lanjut Azlina, ada pula ustad
yang dihantam dengan benda panas
dan lahar panas, rupanya ustad itu
sudah berzina dengan isteri orang.
Ada pula yang ditusuk dengna pisau
hingga tembus sebanyak 80 kali. Orang itu suka membunuh tapi tak
pernah merasa bersalah. ''Bermacam-macam penyiksaan saya
saksikan.Saya kemudian dibawa lagi
membawa malam yang sangat gelap.
Saking gelapnya saya tak kenal
dengan malaikat yang membawa
saya dan amal jariyah yang menemani saya. Ketika saya
melangkah dua langkah saya
dengar orang berzikir. Dan tiba-tiba
saja dileher saya sudah tergantung
sebentuk rantai yang setelah saya
pegang ternyata tasbih sebanyak 99 butir. Ketika saya tanyakan kepada
amal jariyah saya, dikatakan jika
Allah menyuruh saya berzikir selama
dalam perjalanan dengan tasbih itu,''
tambahnya. Di tempat gelap itu, kata Azlina ia
melangkah lagi, pada langkah ke 7
ia melihat sebuah benda berbentuk
tepak sirih yang dari celahnya
memantulkan cahaya dan
dibelakang benda itu ada tulisan Arab Qusnul Qotimah. Oleh Azlina
cahaya itu kemudian diambilnya dan
menyapukan ke wajahnya. ''Setelah 10 hari perjalanan, saya
dengar suara azan yang suaranya
sangat beda dengan azan yang biasa
saya dengar, lembut sekali. Saya
kemudian dibawa ke Masjid Nabawi
dan melihat makam Nabi Muhammad. Di makam Nabi itu ada
pintu kecil dan saya melihat
seseorang memberi makan anak-
anak fakir miskin. Tiba-tiba cahaya
yang sebelumnya diambil dari benda
berbentuk tepak sirih dan disapu ke muka saya, memantul dari tangan
saya untuk kemudian menjadi
cahaya yang besar,"sebutnya. Dari cahaya itu lanjutnya, kemudian
muncul sesosok manusia berwajah
ganteng kulit kuning langsat,
"Matanya sayu pandangannya luas
terbentang. Raut mukanya seperti
orang Asia, tapi wajahnya tak kelihatan dengan jelas. Setelah saya
Tanya sama amal jariyah saya,
dijawab jika Qusnul Qotimah
menerangi makam Nabi. Saya
dikatakan mendapat hidayah dan
safaat dari Allah,'' urai Azlina lagi. Dari tempat itu, sambung Azlina lagi,
ia dibawa lagi ke suatu tempat,
dimana ia melihat jutaan manusia
menangis disiksa dan minta kiamat
dipercepat. Meskipun antara ia
berdiri dengan orang-orang yang disiksa itu hanya berjarak 5 meter,
namun ia tak dapat menolong.
Selama dalam perjalanan itu pula ia
dapat menghafal Alquran sebanyak
30 juz dan Katam sebanyak 3 kali,
membaca Yassin 1.000 kali dan membaca Shalawat untuk 1.000
nabi. ''Rasanya perjalanan yang saya lalui
dari sepanjang Arab Saudi atau
seperti dari Sabang ke Merauke,'' ujar
Azlina yang mengaku ketika ia
belum sakit juga pernah melihat
cahaya saat melakukan salat tahajud dan cahaya itu juga disapukannya
ke mukanya seperti yang dilakukan
ketika ia dibawa berjalan. Banyak Perbedaan
Banyak perbedaan yang terjadi pada
diri Azlina alias Iin setelah dan
sebelum ia mati suri. Perbedaan
tingkah laku itu sangat dirasakan,
terutama bagi keluarga terdekat yang tahu persis akan keseharian
Iin. Seperti dikatakan pamannya Rustam
Effensi SAg, sebelum ini sosok Iin
adalah pribadi yang pendiam dan
suka grogi jika berjumpa banyak
orang. Soal ibadah, ia juga biasa-
biasa saja. Hanya saja ia rajin salat tahajud dan membaca Alquran. Tapi
bukan hafal Alquran. Tapi setelah kejadian ini, seperti juga
yang Riau Pos saksikan sendiri, ia
bercerita penuh percaya diri.
Ceritanya juga tak terkesan dibuat-
buat. Bahkan selama beberapa jam
siaran langsung di SJTV bicaranya sangat lancar berdakwah. Padahal
sebelumnya, ia tak terlalu paham
apa-apa yang diuraikannya kemarin
itu. Ia berdakwah seperti lazimnya
ustadzah. ''Selama ini ia bukanlah hafal
Alquran. Tapi sekarang ia hafal
Alquran. Percaya dirinya juga sangat
tinggi, dan tidak malu-malu seperti
sebelumnya. Kulitnya juga berbeda
dari sebelumnya,'' ungkap Rustam sembari mengatakan jika
sebelumnya kulit Azlina sedikit
gelap. Namun yang dilihat sekarang,
putih bersih bercahaya.
Terlepas percaya atau tidak akan
kejadian seperti yang diceritakan Azlina dan keluarganya itu, namun
jika kita berhadapan langsung
dengan Azlina, dan mendengar
ceritnya, kita pun jadi merinding

Azab Kubur Yang Mengerikan , Kisah Nyata Dari Jordan

Sepasang wanita muda sedang duduk duduk pada sebuah bar di hotel berbintang lima, dengan pemandangan "Laut Mati" (Dead Sea), sekitar 40 km dari kota Amman Ibu kota Jordan, hotel itu terletak sangat dekat dengan perbatasan Israel, mereka sedang menikmati "Tequilla", itulah salah satu jenis minuman keras yang paling umum disana. Ketika dalam perjalanan pulang, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tergeletak di tengah jalan, keadaannya sangat mengerikan, wanita itu sangat dikenal oleh keduanya, seorang PSK yang selalu mabuk dari hasil kerjaannya, wanita itu tergeletak di tengah jalan dalam keadaan tak bernyawa, perutnya yang buncit dan menonjol menunjukkan bahwa ia sedang hamil tua telah pecah, sedangkan dilehernya masih tergantung termos besi yang berisi arak. Wanita itu tewas disebabkan menyeberang dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus dengan perut yang buncit itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar. Belum cukup hantaman truk besar itu melandanya, tubuh wanita itu bagaikan panah lepas dari busurnya menghantam tebing karang disamping jalan. Lalu tubuh penuh dosa itu terhempas di kerikil tajam di teras jalan. Tulang kepalanya remuk, sebagian kulit kepala dan rambutnya masih menempel di tebing karang. Paha kanannya sudah terpisah dari tubuhnya. Perutnya robek serta kepala bayi kecil tersembul dari perut ibunya yang bermandikan darah dan arak yang berasal dari termos yang penyok sekaligus meremukkan tulang rusuknya, bayi itu masih tampak bergerak-gerak, terkejang-kejang, lalu diam untuk selamanya. Pemandangan menyeramkan itu membuat kedua wanita itu pucat pasi dan jatuh pingsan. Keesokan harinya kedua wanita itu saling bertemu di sebuah Mall di Pusat kota Amman, akan tetapi yang satu sudah jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya sudah memancarkan cahaya tobat, dan kelopak matanya membengkak karena banyak menangis. Wanita kedua tampak kaget, "Hei…apa aku tak salah lihat?" serunya dengan pandangan keheranan. Wanita pertama hanya menunduk dan berkata lirih, "Aku telah kembali pada bimbingan Tuhanku, aku takut dan malu padaNya, aku jijik terhadap
diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Tuhanku yang mau mema'afkanku, hanya Tuhanku yang dapat memuliakanku, hanya Tuhanku yang dapat menyucikanku…" Belum selesai ia berbicara wanita kedua sudah berlalu dari hadapannya. Tiga bulan berlalu tanpa terasa, kedua wanita itu sudah tak pernah berhubungan lagi, wanita pertama sedang asyik menikmati cahaya ayat-ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya, melewatkan sore harinya bersama Al-Qur'an, yang dahulu sore harinya ia habiskan bersama Tequilla. Tiba tiba Ponselnya berbunyi seakan hendak memutus kenikmatannya, tetapi ia enggan memutus ngajinya, ia biarkan selular itu berbunyi, berhenti dan berbunyi lagi, lalu berhenti dan berbunyi lagi, akhirnya dengan sangat berat ia menghentikan bacaan Al-Qur'annya dan menjawab telepon, ternyata si penelepon adalah temannya yang sudah tiga bulan tak pernah mau berhubungan dengannya. Temannya berkata lirih, "Bagaimana sih caranya bertobat..?" Dengan gembira wanita shalihah itu menjelaskan cara cara shalat, membaca Al-Qur'an dan ibadah- ibadah Indah lainnya. Tetapi temannya terdiam dan berkata dengan berat, "Sholat..?, pake jilbab..?, aduh malas ah, aku berat melakukannya. Tapi…., aku butuh ketenangan." Wanita shalihah itu berusaha meyakinkan bahwa Ibadah dengan diawali tobat adalah ketenangan yang sangat indah. Namun temannya memang kepala batu, seraya berkata, "ngga deh.., aku belum mau jadi biarawati..!", seraya memutus hubungan teleponnya. Tiga hari kemudian wanita shalihah itu mendapat kabar bahwa temannya telah menemui ajalnya. Lalu ia bergegas untuk melayat ke rumah temannya dan ternyata jenazah telah menuju pusara untuk dimakamkan. Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tersebut yang juga terlambat, karena datang dari luar kota. Ibu itu tergopoh- gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi si wanita shalihah. Ketika tiba ternyata penguburan telah selesai. Si ibu berteriak menjerit-jerit, ia menjambak rambut dan merobek bajunya memaksa untuk melihat jenazah anaknya terakhir kali. Penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan ibu membuat para hadirin menjadi bingung. Mereka berusaha menyabarkan Sang
ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus merobeki bajunya. Akhirnya permintaannya pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya. Penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur. Mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran… semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu-kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati- hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan. Kain kafan penutup mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, rambutnya kaku bagaikan jeruji besi, hampir mirip sapu ijuk, kedua bola matanya berada dipipinya dalam keadaan kuncup bagaikan buah kering yang terbakar. Dan lidahnya terjulur keluar serta dari mulut, mata dan telinganya mengalirkan asap yang berbau daging hangus. Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara. Wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Ibu wanita malang tadi sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Dan kubur itu menjadi kuburan terakhir yang dimakamkan di pemakaman itu, karena tak ada lagi orang yang mau menguburkan keluarganya di makam itu. Firman Allah : "Dan perumpamaan- perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir."(QS:Al-Hasyr-21)

Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang

Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998.


Ribuan orang telah berkumpul di lapangan, untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru lima tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa. Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube. Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syeikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden. Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal Qur'an pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung! Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar
jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang- orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang dewasa. Kinilah saatnya Syeikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium. Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka. Selain pandai menggunakan ayat Al Qur'an, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini. Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen, dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syeikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen- momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalamai tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: "Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah." Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya. Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya, dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syeikh kecil itu masih lima tahun. [Disarikan Abu Nida dari "Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang"

Seorang wanita yang koma di tanah suci

Kisah Nyata Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci, ini adalah kisah nyata yang ane kutip dari catatan FB Ust.
Nasir. Alhamdulillah beliau mau
berbagi pengalaman beliau dengan
kita semua. Dimana bagi ane pribadi
pengalaman ini sangat baik untuk
menjadi renungan bagi kita semua. Dan alhamdulillah beliau juga
mengizinkan, bahkan merasa
senang jika kisah beliau ini dishare.
Karena itu ane langsung
bersemangat untuk memostingnya,
namun dengan perubahan bahasa, kebahasa indonesia tentunya tanpa
mengurangi artinya sedikitpun.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, dan silahkan juga di
Share ke teman teman yang lain.!
Berikut catatan kisah beliau: Untuk renungan bersama ...... Selama hampir sembilan tahun
menetap di Mekah sambil mengurus
jemaah haji dan umrah, saya telah
melalui berbagai pengalaman
menarik dan juga
pahit. Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu, ada
satu kejadian yang pasti tidak akan
saya lupakan sampai
kapanpun. Yaitu pengalaman
terhadap seorang wanita yang
berusia 30-an. Kejadian itu terjadi ketika saya mengurus satu
rombongan haji. Setibanya wanita tersebut dan
rombongan haji di Lapangan
Terbang Jeddah kami sambut
dengan sebuah bus. Semuanya
nampak riang karena itulah kali
pertama mereka mengerjakan haji. Ketika sampai, saya membawa
mereka menaiki bus dan dari situ,
kami menuju ke Madinah. Alhamdulillah, segalanya berjalan
lancar hinggalah kami sampai di
Madinah. Tiba di Madinah, semua
orang turun dari bus. Turunlah
mereka seorang demi seorang
sehingga tiba kepada giliran seorang wanita.
Tapi tanpa sebab apa-apa, ketika
kakinya mencecahkan bumi
Madinah, tiba-tiba wanita itu
tumbang tidak sedarkan diri. Sebagai
orang yang dipertanggungjawabkan mengurus
jemaah itu, saya pun bergegas
menuju ke arah wanita tersebut.
"Jemaah ni sakit" kata saya pada
jemaah-jemaah yang lain.Suasana
yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik
dengan apa yang sedang terjadi.
"Badan dia panas dan menggigil.
Jemaah ni tak sedarkan diri, cepat
tolong saya...kita bawa dia ke rumah sakit," kata saya.
Tanpa membuang waktu, kami
mengangkat wanita tersebut dan
membawanya ke RS Madinah yang
terletak tidak jauh dari situ.
Sementara itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan
masing-masing.
Sampai di RS Madinah, wanita itu
masih belum sedarkan diri. Berbagai
usaha dilakukan oleh dokter untuk
memulihkannya, namun semuanya gagal. Tibalah waktu petang, wanita itu
masih lagi koma. Sementara itu,
tugas membimbing jemaah harus
saya teruskan. Saya terpaksa
meninggalkan wanita tersebut
terlantar di RS tersebut. Namun dalam kesibukan menguruskan
jemaah, saya menyempatkan diri
menghubungi RS Madinah untuk
mengetahui perkembangan wanita
tersebut. Bagaimanapun, saya
diberitahu dia masih tidak sedarkan diri. Setelah dua hari, wanita itu masih
juga tidak sedarkan diri. Saya makin
cemas, maklumlah, itu adalah
pengalaman pertama saya
berhadapan dengan situasi seperti
itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal,
maka wanita itu dihantar ke Hospital
Abdul Aziz Jeddah untuk
mendapatkan rawatan lanjut sebab
pada waktu itu RS di Jeddah lebih
lengkap fasilitasnya dibandingkan RS Madinah. Namun usaha untuk
memulihkannya masih tidak
berhasil. Jadual haji mesti diteruskan.
Kami bertolak pula ke Mekah untuk
mengerjakan ibadat haji. Selesai haji,
sekali lagi saya pergi ke Jeddah. Malangnya, ketika sampai di Hospital
King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh
doktor bahawa wanita tersebut
masih koma. Bagaimanapun, kata
dokter, keadaannya stabil. Melihat
keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di
hospital. Setelah dua hari menunggu,
akhirnya wanita itu membuka
matanya. Dari sudut matanya yang
terbuka sedikit itu, dia memandang
ke arah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita
tersebut terus memeluk saya dengan
erat sambil menangis terisak- isak.
Maka sayapun terkejut karena saya
ini bukanlah mahramnya. Tambahan
lagi ketika dia tiba-tiba menangis?? Saya bertanya kepada wanita
tersebut, "Kenapa Saudari
menangis?"
"Ustaz….saya taubat dah Ustaz. Saya
menyesal, saya takkan berbuat hal
buruk lagi. Saya bertaubat, betul- betul taubat."
"Kenapa pulak anda tiba-tiba saja
ingin bertaubat?" tanya saya masih
heran.
Wanita itu terus menangis terisak-
isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu.
Kemudian dia bersuara,
menceritakan kepada saya mengapa
dia berkelakuan demikian, cerita
yang bagi saya perlu diambil iktibar
oleh kita semua. Katanya, "Ustaz, saya ini sudah
berumah tangga, kawin dengan
lelaki kulit putih. Tapi saya silap. Saya
ini cuma Islam pada nama dan
keturunan saja.
Ibadah satu apa pun saya tak jalani. Saya tidak sembahyang, tidak puasa,
semua amalan ibadah saya dan
suami saya tidak ada yang dijalani.
Rumah saya penuh dengan botol
arak. Suami saya itu saya sering saya
tendangi, dan saya pukul-pukul juga," katanya tersedu-sedu.
"Jadi kenapa anda ingin pergi haji
seperti ini?"
"Iyalah...saya lihat orang pergi haji,
jadi sayajuga ingin pergi."
"Jadi apa yang menyebabkan anda menangis sampai seperti ininya.
Apakah ada sesuatu yang anda
alami semasa sakit?" tanya saya lagi.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita
itu menceritakan, "Ustaz...Allah itu Maha Besar, Maha
Agung, Maha Kaya. Sewaktu koma
itu, saya telah diazab dengan siksaan
yang benar-benar pedih atas segala
kesalahan yang telah saya buat
selama ini. "Benarkah itu?" tanya saya, terkejut.
"Benar Ustaz. Semasa koma itu saya
telah ditunjukkan oleh Allah tentang
balasan yang Allah berikan kepada
saya. Balasan azab Ustaz, bukan
balasan syurga. Saya merasa seperti diazab di neraka.
Saya ini seumur hidup tak pernah
pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut
saya ditarik-tarik dengan bara api.
Sakitnya tidak bisa diungkapkan
bagaimana sangkin pedihnya. Menjerit-jerit saya minta ampun minta
maaf kepada Allah."
"Bukan itu saja, buah dada saya pun
diikat dan dijepit dengan penjepit
yang dibuat daripada bara api,
kemudian ditarik ke sana- sini...putus, jatuh ke dalam api
neraka.
Buah dada saya rentang terbakar,
panasnya bukan main. Saya menjerit,
menangis kesakitan. Saya masukkan
tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Wanita itu terus bercerita tanpa
memperhatikan perawat2 dan
pasien lain.
Tambahnya lagi, setiap hari dia
disiksa, tanpa henti, 24 jam sehari. Dia tidak diberi peluang langsung
untuk istirahat atau dilepaskan dari
hukuman. Selama waktu koma itu
dilaluinya dengan azab yang amat
pedih. Dengan suara tersekat-sekat,
dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan
ceritanya, "Hari-hari saya disiksa. Ketika rambut
saya ditarik dengan bara api,
sakitnya terasa seperti tercabut kulit
kepala. Panasnya pun menyebabkan
otak saya terasa seperti
menggelegar. Azab itu sangat pedih... sangat pedih
sekali...tak bisa diceritakan sangkin
pedihnya." Sambil bercerita, wanita itu terus
meraung, menangis terisak-isak.
Nyatalah dia memang betul-betul
menyesal dengan kesalahannya
dahulu.
Sayapun tertegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya.
Begitulah balasan Allah kepada
umatnya yang ingkar. "Ustaz...saya ini nama saja Islam, tapi
saya minum arak, saya main judi dan
segala macam dosa besar. Kerana
saya suka makan dan minum apa
yang diharamkan Allah, sewaktu
tkoma itu saya telah diberi makan buah-buahan yang berduri
tajam. Tak ada isi pada buah itu
melainkan duri-duri saja, tapi saya
harus makan buah-buah itu karena
saya memang sangat lapar. "Ketika buah2 itu ditelan, duri-
durinya menikam kerongkong saya
dan ketika sampai ke perut, ia
menikam perut saya
juga. Sedangkan jari yang tercucuk
jarum pun terasa sakit, ini pulalah duri-duri besar yang menyucuk
kerongkong dan perut kita. Setelah
buah itu habis saya makan, saya
diberi makan bara-bara api.
Ketika saya masukkan bara api itu ke
dalam mulut, seluruh badan saya terasa seperti terbakar hangus.
Panasnya cuma Allah saja yang tahu.
Api yang ada di dunia ini tidak akan
sama dengan panasannya api tadi. Setelah habis bara api, saya minta
minuman, tapi...saya dihidangkan
pula dengan minuman yang dibuat
dari nanah. Baunya sangat busuk.
Tapi saya terpaksa minum karena
saya sangat kehausan. Semua terpaksa saya lalui...azabnya tidak
pernah rasa, tidak pernah saya alami
sepanjang saya hidup di dunia ini." Saya terus mendengar cerita wanita
itu dengan tekun. Terasa sungguh
kebesaran Allah.
"Masa diazab itu, saya merayu
mohon kepada Allah supaya berilah
saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi. Tak
berhenti-henti saya memohon. Saya
kata saya akan buktikan bahawa
saya tak akan ulangi lagi kesalahan
yang telah saya perbuat dahulu. Saya
berjanji tidak akan mengingkari perintah Allah dan akan jadi umat yg
soleh. Saya berjanji kalau saya
dihidupkan kembali, saya akan
perbaiki segala kekurangan dan
kesilapan saya dahulu, saya akan
mengaji, akan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya
tinggalkan." Saya termenung mendengar cerita
wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha
Agung dan Maha Berkuasa.
Kita manusia ini tak akan terlepas
daripada balasannya. Kalau baik
amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk
amalan kita, maka azablah kita di
akhirat kelak.
Alhamdulillah, wanita itu telah
menyaksikan sendiri kebenaran
Allah. "Ini bukan mimpi ustaz. Kalau mimpi
azabnya takkan mungkin sepedih itu
rasanya.
Saya bertaubat Ustaz, saya tak akan
mengulangi lagi kesilapan saya yang
dulu. Saya bertaubat... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-
nangis. Sejak itu wanita berkenaan benar-
benar berubah. Sewaktu saya
membawanya ke Mekah, dia menjadi
jemaah yang paling warak. Amal
ibadahnya tak henti-henti.
Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia
cuma akan balik ke kamrnya lagi
stelah sembahyang subuh.
"Maaf, tapi anda hendaklah menjaga
kesehatan anda juga, setelah selesai
shalat isya anda kan bisa kembali ke kamar untuk makan nasi dahulu,
dan istirahat sejenak" tegur saya.
"Gak papa ustaz, saya ada membawa
buah kurma, jadi bisa dimakan
ketika saya merasa lapar." jawabnya.
Menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia
mengqadakan semula sembahyang
yang ditinggalkannya dahulu.
Selain itu dia berdoa, mohon kepada
Allah supaya mengampunkan
dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana
ibadah dan tekanan perasaan yang
keterlaluan dia akan jatuh sakit pula.
Jadi saya menasihatkan supaya tidak
beribadah yang terlalu hingga
mengabaikan kesihatannya. "Gak bisa Ustaz. Saya takut...saya
sudah merasai pedihnya azab Tuhan.
Ustaz tidak merasakan, Ustaz tidak
tau. Kalau Ustaz sudah merasakan
azab itu, Ustaz juga akan menjadi
seperti saya. Saya betul- betul bertaubat." Wanita itu juga berpesan kepada
saya, katanya, "Ustaz, kalau ada
perempuan Islam yang tak pakai
jilbab, Ustaz ingatkanlah pada
mereka, pakailah jilbab."
Cukuplah saya seorang saja yang merasakan siksaan itu, saya tidak
mau wanita lainpun menjadi seperti
saya. Sewaktu diazab, saya lihat ketetapan
yang Allah beri ialah setiap sehelai
rambut wanita Islam yang sengaja
diperlihatkan kepada orang lelaki
yang bukan mahramnya, maka dia
diberikan satu dosa. Kalau 10 orang lelaki bukan mahram
melihat sehelai rambut saya ini,
bermakna saya mendapat 10 dosa."
"Tapi Ustaz, rambut saya ini banyak
jumlahnya, beribu-ribu. Kalau
seorang tlihat rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yang
saya dapat. Kalau 10 orang yang
melihat, bagaimana? Kalau 100
orang melihat? Itu sehari, kalau hari-
hari kita tidak memakai jilbab macam
saya ni??? Allah..." "Saya berniat, balik saja dari haji ini,
saya akan minta tolong dari ustaz
supaya mengajari suami saya
sembahyang, puasa, mengaji, untuk
beribadah. Saya akan mengajak
suami saya pergi haji. Sebagaimana saya, suami saya tu Islam pada nama
saja. Tapi itu semua kesalahan saya.
Saya sudah berhasil membawanya
masuk Islam, tapi saya tidak
membimbing dia. Bukan itu saja,
sayapun malah yang jadi seperti orang bukan Islam." Sejak kembali dari haji tersebut, saya
tidak mendengar lagi cerita tentang
wanita tersebut. Bagaimanapun,
saya percaya dia sudah menjadi
wanita yang benar-benar solehah.
Apakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab ketika
koma?
Tidak. Saya percaya dia berbicara
jujur. Jika dia berbohong, kenapa dia
berubah dan bertaubat Nasuha? Satu lagi, cobalah bandingkan azab
yang diterimanya itu dengan azab
yang digambarkan oleh Allah dan
Nabi dalam Al-Quran dan hadith.
Adakah ia bertolakbelakang?
Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya
secara saintifik, tapi bukankah soal
dosa dan pahala, syurga dan neraka
itu perkara ghaib?
Janganlah bila kita sudah meninggal
dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh...
memang betul apa yang Allah dan
Rasul katakan. Aku menyesal..." Itu
dah terlambat. REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM
TIBA 5 RINTANGAN
WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN,
WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK,
WAKTU SEHAT SEBELUM SAKIT,
WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI. " SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN
SATU AYAT...." Semoga postingan Kisah Nyata Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan juga di
Share ke teman teman yang lain.

Hati-hati, Rokok Elektrik Bisa Lebih Berbahaya!

Menurut hasil penelitian terbaru, para
ilmuwan memperingatkan bahwa
rokok elektronik memiliki efek yang
lebih berbahaya ketimbang rokok
pada umumnya. Seperti dikutip Dailymail.co.uk, alat ini
menciptakan sensasi serupa dengan
merokok, namun tidak mengandung
zat karsinogenik yang ditemukan
pada tar tembakau. Tabung dengan
tenaga baterai yang didesain menyerupai rokok, mengandung
elemen pemanas yang mengubah
cairan nikotin dalam tabung menjadi
asap beraroma seperti yang dihirup
perokok. Untuk menguapkan nikotin, zat kimia
bernama propylene glycol,
dimasukkan ke dalam tabung rokok
elektronik dan jumlahnya mencapai
90 persen dari keseluruhan isi. Direktur Federal Centre of Health
Education, Jerman, Dr. Elisabeth Pott,
mengatakan bahwa zat inilah yang
menyebabkan iritasi pada sistem
pernapasan akut. Pada 2009, Food and Drug
Administration (FDA) di AS
melakukan analisa terhadap tabung
rokok elektronik. Lalu, FDA
menemukan zat karsinogen bernama
nitrosamine dan kandungan berbahaya lainnya di dalam produk
tersebut, selain ethanol dan glycerin. Namun, sebuah perusahaan yang
memproduksi rokok elektronik
menyatakan bahwa konsentrasi
nitrosamine lebih banyak terkandung
pada rokok biasa. Di Kanada,
Australia, dan beberapa negara bagian AS dilaporkan sudah
melarang peredaran rokok
elektronik ini. (jay)

(kisah nyata) satu gereja masuk islam

Ini kisah nyata seorang pemuda Arab yang menimba ilmu di Amerika rabu, 22 Februari 2006 silam. Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan
agama Islam, bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam. Pada suatu hari, mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang
terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan, namun karena ia terus
mendesak, akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di
salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan, lantas kembali duduk. Di saat itu, si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata,
"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim?" Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengkokohkan markasnya. Pemuda
muslim itupun menerima tantangan debat tersebut. Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan!" Sang pendeta pun mulai bertanya,
"
◘ Sebutkan satu yang tiada duanya,
◘ Dua yang tiada tiganya,
◘ Tiga yang tiada empatnya
◘ Empat yang tiada limanya,
◘ Lima yang tiada enamnya,
◘ Enam yang tiada tujuhnya,
◘ Tujuh yang tiada delapannya, ◘ Delapan yang tiada sembilannya,
◘ Sembilan yang tiada sepuluhnya,
◘ Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
◘ Sebelas yang tiada dua belasnya,
◘ Dua belas yang tiada tiga belasnya,
◘ Tiga belas yang tiada empat belasnya.
◘ Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
◘ Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
◘ Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
◘ Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
◘ Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
◘ Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
◘ Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
◘ Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
◘ Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan 2 di bawah sinaran matahari?" Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
"
◘ Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
◘ Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra':12).
◘ Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
◘ Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al- Qur'an.
◘ Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
◘ Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.
◘ Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk:3).
◘ Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar- Rahman. Allah SWT berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru- penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
◘ Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.
◘ Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan, maka untuknya sepuluhkali lipat." (Al-An'am: 160).
◘ Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
◘ Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air." (Al- Baqarah: 60)
◘ Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
◘ Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." (At-Takwir:18).
◘ Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
◘ Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaaan terhadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia- lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
◘ Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).
◘ Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
◘ Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api, dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).
◘ Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
◘ Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
◘ Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan 2 di bawah sinaran matahari. Maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari." Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
Mendengar pertanyaan itu, lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak. Mereka berkata,
"Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu 1 pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!" Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku
takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang pendeta pun berkata,
"Jawabannya ialah : Asyhadu an La Ilaha Illallah wa'asyhaduanna Muhammadar Rasulullah." Lantas sang pendeta dan orang- orang yang hadir di gereja itu pun langsung memeluk agama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa. Semoga kisah nyata ini dapat menambah kuat iman kita sebagai seorang muslim, dan jika kisah ini dibaca oleh orang non-muslim, semoga dia sadar dan memeluk agama yang paling benar, agama ALLAH SWT.